Sejarah
Seseorang bernama Claude Chappe adalah teknisi sekaligus pendeta asal Prancis yang dikenal sebagai penemu kode Semaphore. Hingga saat ini, sandi semaphore masih banyak diaplikasikan dalam kegiatan pramuka di seluruh dunia.
Chappe mengembangkan sandi semaphore pada tahun 1792, untuk kepentingan komunikasi militer di negaranya, Prancis. Pada masa itu, sandi semaphore disampaikan dengan dua benda berbentuk lengan yang terpasang di atas menara atau bangunan tinggi.
Hal tersebut bermaksud agar pesan yang disampaikan oleh si pemberi pesan dapat dilihat dan terbaca oleh pihak atau sasaran yang dituju. Lalu, dua benda berbentuk lengan ini dapat berputar di 7 titik sesuai aturan sehingga terbentuklah kode Semaphore.
Seiring berjalannya waktu, berkat penemuan Chappe, akhirnya pada tahun 1850, Prancis memiliki 556 jaringan semaphore yang membentang dengan total jarak 4.800 kilometer. Banyaknya stasiun semaphore yang tersebar di beberapa penjuru membuat pesan dapat dikirim dari Paris menuju ke Lille yang berjarak lebih dari 2.000 kilometer dan tersampaikan hanya dalam waktu 2 menit.
Hal ini tentu saja menjadi inovasi yang amat membantu Prancis di masa itu, terutama dalam hal militer.
Semaphore adalah cara mengirim berita dengan mempergunakan sepasang bendera.
Cara penyampaian Smaphore
Penyampaian isyarat semaphore atau semafor dilakukan dengan menggunakan sepasang bendera. Bendera berukuran 45 x 45 cm dengan tongkat pegangan sepanjang 60 cm. Warna bendera harus kontras/mencolok agar mudah dilihat dari jarak yang cukup jauh (tetapi biasanya terbuat dari kain berwarna merah dan kuning). Abjad dan angka semaphore terdiri dari beberapa sikap tangan kiri serta tangan kanan.
Warna-warna bendera semaphore yang biasa dipergunakan adalah warna-warna yang mudah dibedakan dan kontras terlihat dari jauh. Terutama jika dikirimkan di laut yang didominasi warnanya biru maka bendera yang dipakai baisanya kombinasi MERAH dan KUNING (bisa disebut Bendera OSCAR). Sementara itu didaratan bendera Semaphore menggunakan warna BIRU dan PUTIH (bisa disebut dengan Bendera PAPA)
Cara mengirim berita :
- Kirim tanda perhatian (berulang kali) U/R
- Jika penerima sudah siap K
- Jika berita diterima dengan baik C
- Berita terakhir minta diulangi IMI
- Salah mengirim berita E 8x
- Berita selesai AR
- Tunggu belum siap Q
- Geser kekanan M.K
- Geser kekiri M.L